Tim Tunggal Putri Sulit Bersaing, Bagaimana Tanggapan Susi Susanti?
Susi
Susanti merupakan legenda pada sektor tunggal putri di Indonesia. Saat ini, ia terus
menyoroti masalah tentang regenerasi pada sektor tunggal putri di Indonesia
yang menurutnya sulit untuk dilakukan. Ia menilai, sulit bersaing pada sektor
tunggal putri karena kurangnya regenerasi. Lalu, tidak jarang wakil Indonesia
gugur pada babak awal atau pertengahan pertandingan.
Dari
lima nomor bulu tangkis yang dipertandingkan, tunggal putri menjadi sektor yang
paling tertinggal dalam hal prestasi. Indonesia pun tak punya wakil tunggal
putri di peringkat 20 besar dunia.yang selalu menjadi andalan di sektor
tersebut menghuni urutan ke-29 dunia. Indonesia terakhir kali membawa pulang
medali emas tunggal putri pada SEA Games 2013 melalui Bellaetrix Manuputty yang
mengalahkan wakil Thailand Busanan Ongbamrungphan pada babak final. Sementara
pada Asian Games, bulu tangkis Indonesia cuma mampu mempersembahkan satu medali
emas dari sektor tunggal putri sepanjang keikutsertaan Merah Putih dalam
multievent empat tahunan itu. Susi
mengatakan, terdapat banyak faktor yang membuat tunggal putri Indonesia
kesulitan untuk naik kelas, “Kami tidak punya banyak talenta (putri) yang
muncul tidak seperti sektor putra. Kondisi ini terjadi karena masalah
regenerasi yang tidak berjalan, berbeda dengan tunggal dan ganda putra. Oleh
karena itu, di sektor putri, kami belum bisa mencapai prestasi yang
diharapkan,” kata Susi dikutip dari halaman resmi Komite Olimpiade Indonesia,
Minggu, 24 April 2022. Menurut
Susi sendiri, yang sekarang bertanggung jawab atas bidang pembinaan dan
prestasi yitu Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Vakumnya pemain
putri kelas dunia dari Indonesia tak lepas dari kelengahan melakukan regenerasi
setelah ia pensiun pada akhir 1990-an. Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas)
Pratama, kata Susy, saat ini mengambil lebih banyak pemain putri dengan harapan
bisa dihasilkan juara-juara baru. Dengan begitu bisa ditemukan anak-anak yang
berpotensi namun selama ini tak bisa ikut audisi karena kendala ekonomi. Saat
ini, satu-satunya tunggal putri yang memiliki peringkat terbaik dalam rangking
BWF adalah Gregoria Mariska Tunjung. Pemain bulutangkis berusia 22 tahun
tersebut hanya menduduki rangking ke-29 dunia. |
Komentar
Posting Komentar